Postingan

Kabar Virtual

    Kamu tau, setiap hari aku selalu ingin tau bagaimana kabarmu, bagaimana hari yang kamu jalani, apa yang sedang kamu makan dan apa yang kamu rindukan. Aku bersyukur kamu adalah sosok yang dewasa dalam menyelesaikan masalah, memilih pergi dan melupakan tanpa aku tau bagaimana isi hatimu yang sebenarnya sekarang. Disaat banyak orang memilih untuk memblokir akun sosial media orang yang manyakitinya, tapi kamu tidak. Kamu membiarkanku dengan leluasa melihatmu dari akun-akun sosial media yang kamu punya, walau aku hanya bisa melihat foto yang kamu unggah diinstagram beberapa bulan sekali tanpa bisa melihat cerita yang kamu unggah setiap hari. Ketika kamu kembali dari masa hibernasimu selama setahun jujur aku sangat bahagia, mengetahuimu baik-baik saja di kota Jogja.     Maafkan aku karena menjadi mata-matamu setiap hari, maafkan aku yang selalu ingin tau kabarmu. Bahkan aku melihat tulisan-tulisan tahun lalu yang kamu unggah diakun twittermu. Hanya itu yang bisa aku da...

Maaf Yang Tak Pernah Terucap

     Suatu hari dimana kamu membuatku begitu jatuh cinta dengan Bromo, dimana pertama kalinya kamu membawaku melihat alam bebas yang luas itu. Dan membuat ku ingin kembali kesana lagi, lagi, dan lagi. Entah itu bersamamu atau orang lain. Tempat kisah kita dimulai dengan indah, tempat dimana Allah memperlihatkan ciptaannya yang begitu indah, yang begitu mencintai-Nya dengan sepenuh hati, yang selalu bersyukur dengan apa yang dia punya. Saat cerita kita usai aku tidak pernah benci tempat itu, bahkan aku ingin selalu datang kesana berharap bertemu dengamu dan mengulang kisah yang sama dengan hati yang berbeda.     Aku senang mengenalmu walau hanya 3 bulan, aku senang menghabiskan waktu walau hanya sekali dalam seminggu. Aku adalah orang yang egois untuk diriku sendiri, selalu berbohong akan perasaan yang aku rasakan saat itu, berbohong agar terlihat kuat didepan semua orang padahal aku hanya menyelamatkan diriku dari rasa sakit yang nantinya akan timbul jika kamu p...